Selamat Datang di Blog Majalah Dinding Cahaya JIWA - Online

Rabu, 17 Desember 2014

SEBAGIAN KARYA TULIS PADA EDISI-32



                         

Cerita Tentang Purnama
Oleh : Zulham Syahputra
(Pernah bertugas di SMPN-2 Pegajahan)


Suatu hari pernah ku rasakan perihnya melihat purnama
tersenyum dan pergi menuju arah yang berbeda
lalu lenyap entah di mana
namun bagiku tak-kan ada akhir cerita
bahkan terimakasih ku ucapkan untuk kesekian kali
atas kesetiaanmu menemani dan menghiasi mimpi
hingga aku terbangun kembali dan menyadari
masih begitu banyak nikmat Tuhan yang patut disyukuri
maka ku ingatkan kepadamu: simpan rapat rahasia yang pernah ku bisikkan di malam itu
malam indah yang sinarmu begitu sempurna
dan sekali lagi: cerita kita tidak akan pernah berakhir!
karena ku yakin kau pasti kembali bila sudah waktunya






 BUKAN MILIK KITA LAGI

                Oleh: Halim Mansyur Siregar

Sudahlah, Kawan
tak ada yang perlu disesalkan
toh, kita hanyalah serupa lukisan
dan telah terpajang dalam bingkai masa silam
biarlah kini kita hanya mampu kaku terdiam
menatap muram goresan warna yang kian kusam
sebab seiring waktu yang terus berganti
pesona itu bukan milik kita lagi


YANG AKU RASAKAN
             Oleh: Halim Mansyur Siregar

Tak lagi perlu terhadap ilmu
tiada membutuhkan tumpukan pengetahuan
tertukar dengan sejuta kelakar
tergantikan dengan ketidakpedulian
menjadi potret umum yang tidak lagi bisa dipungkiri
menjadi lukisan wajah-wajah cikal bakal masa depan
begitulah yang aku rasakan di lubuk hati yang terdalam
juga lubuk hati setiap pendidik sejati



MUSIM MASIH BEGITU
-------------------------------

  Oleh: Halim M. Siregar


dedaunan layu menguning
reranting lapuk mengering
tanahku gersang merana
tiada mampu menumbuhkan bunga
hingga tiba di batas waktumu,Ibu
musim masih saja begitu
membara dan membara lagi
seteguk madu tak sempat kuberi



*Puisi ini pernah diterbitkan di Koran Harian Analisa (Medan)
  edisi Rabu, 27 Desember 2006


SEGARIS SENYUM (1)
---------------------------
         - Kepada bunda
Oleh: Halim M. Siregar


Segaris senyum di bibirmu
semangat kembali menggebu




SEGARIS SENYUM (2)
---------------------------
          - Kepada bunda
Oleh: Halim M. siregar


Kemarin kemarau
hari ini juga kemarau
mungkin esokpun masih kemarau
namun segaris senyum di bibirmu
membuatku tak lagi risau
meski sepanjang tahun harus menghadapi kemarau

  


SEGARIS SENYUM (3)
           ---------------------------
         - Kepada bunda

Oleh: Halim M. Siregar

Perpisahan telah masuk tahun kesepuluh
bagiku engkau tak pernah terasa jauh
segaris senyum di bibirmu masih terlukis utuh




BAGIKU KAU SANGAT BERARTI
----------------------------------------
               - Kepada para muridku

        Oleh: Halim M. Siregar


Karena bagiku kau sangat berarti
kupaksakan jua mengayuh langkah
berlomba dengan matahari
meski nanti saat kita bersua
kekecewaanlah yang aku terima
rindu kian membeku
gairah sirna sudah
tak lagi haus terhadap ilmu
semakin tak jelas arti bersekolah



*Puisi-puisi tersebut  pernah diterbitkan di Koran Harian Analisa (Medan)
  edisi Rabu,
23 Maret 2011

 



NILAI MURNI UJIAN SEMESTER GANJIL
MAPEL MATEMATIKA KLS IX-1

1 ADITIA WAHYUDA 55
2 ALDI REGIANTARA 63
3 ARI MANTO 48
4 ARIF FEBRIZAL 58
5 DILLA PRATIWI 38
6 DIMAS PRAMUJA 28
7 DINA RUSIA 55
8 FAJAR DWI PUTRA 60
9 JHON ANTHON JHOSWA M 75
10 MAULIDAH SYAFITRI 78
11 MUHAMMAD RIDHO 50
12 MUHAMMAD SYAHRIZAL 60
13 MUTIA MAUDY KHASANAH 68
14 NAZARINA MEGA UTAMI G. 65
15 NURHAYATI 43
16 PRASASTI 55
17 PRIAMITRA 88
18 REZA SYAHPUTRA 45
19 RINDI 73
20 RISKI KURNIAWAN 40
21 SEKAR ANGGRAINI PRINANDA 65
22 SHEILLA REZEKYKA AULIA 55
23 SITI MAHGRIZA SINAGA 63
24 SURIANDI 58
25 TEDDY SETIAWAN 35
26 TENGKU M. FITRA PRATAMA 58
27 VERA MONICA BR NAPITUPULU 53
28 WAHYU RAMADHAN 45
29 YUSRIL IHZA MAHENDRA 53