Selamat berjumpa kembali para
penggemar majalah dinding Cahaya JIWA. Semoga kita semua tetap dalam keadaan
sehat dan baik-baik saja serta dapat melaksanakan segala aktivitas sebagai mana
mestinya!
Kali ini kita telah memasuki edisi
ke-21 yang sekaligus bertepatan dengan paruh pertama di bulan Oktober tahun
2013, di mana hari penting / bersejarah yang paling utama dan baru saja kita
lalui adalah Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober) dan HUT – TNI (5 Oktober).
Namun oleh karena pada bulan Juni lalu kita sudah pernah menampilkan tema
Pancasila yang dikaitkan dengan hari lahirnya dasar negara kita itu (1 Juni)
maka kali ini Tim Redaktur memilih hal-hal yang berhubungan dengan TNI (Tentara
Nasional Indonesia) sebagai tema utama.
Tetapi, selain itu kami juga menampilkan
karya-karya yang bertemakan beberapa profesi atau pekerjaan lainnya. Sebab pada
dasarnya, apapun profesi atau pekerjaan yang kita geluti, semua memiliki
kontribusi untuk kemajuan negeri yang kita cintai ini. Tentu saja dengan
catatan bahwa itu merupakan profesi atau pekerjaan yang halal dan tidak
bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Okelah, untuk lebih jelasnya, silahkan
baca dan lihat sendiri suguhan kami kali ini! Semoga bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan wawasan serta kemajuan kita bersama!!
REDAKSI
Gubuk
Tua
Oleh: Halim M.Siregar
Sepoi angin senja ini
masih sama seperti kemarin
tetap saja menebarkan aroma dingin
namun gubuk tua hunian kita juga tiada beda
kehangatan tetap membara di dalamnya.
Lelaki Rumahan
Oleh: Halim M.Siregar
Aku cuma lelaki rumahan
tak punya hobi untuk berlama-lama nongkrong di warung kopi
tidak tergelitik untuk ikut bicara soal politik
juga tiada berminat untuk mengurusi harta pejabat
Aku cuma lelaki rumahan
yang menekuni profesi sebagai pekerja seni
maka siapapun kalian yang terpilih nanti
tolong jangan gusur 'rumah kami'
tak punya hobi untuk berlama-lama nongkrong di warung kopi
tidak tergelitik untuk ikut bicara soal politik
juga tiada berminat untuk mengurusi harta pejabat
Aku cuma lelaki rumahan
yang menekuni profesi sebagai pekerja seni
maka siapapun kalian yang terpilih nanti
tolong jangan gusur 'rumah kami'
CINTA MENDEKATLAH
Oleh : zulham ihanata syah
Ku tulis kata demi kata
Ku bingkai dengan rapi
Ku hias dengan senyuman
Ku balut dengan ketulusan
Menggebu bak ombak di pantai
Gemuruh sang angin menusuk jiwa
Sembari mengikuti alunan nyanyian dedaunan
Indahnya....
Ketika mendekatkan diri pada cinta.
Oleh : zulham ihanata syah
Ku tulis kata demi kata
Ku bingkai dengan rapi
Ku hias dengan senyuman
Ku balut dengan ketulusan
Menggebu bak ombak di pantai
Gemuruh sang angin menusuk jiwa
Sembari mengikuti alunan nyanyian dedaunan
Indahnya....
Ketika mendekatkan diri pada cinta.
ANAK ZAMAN
Oleh : Zulham Syahputra
Anak sekarang terlepas sendiri di tengah kerumunan
Orang-orang yang mengagunggkan tunggangan.
Bersolek pada kesepian
Oleh : Zulham Syahputra
Entah apa yang terjadi sekarang
Raungan anjing begitu mencekam
Seakan-akan ingin membunuh
Terungkap semua kini
Itu hanya ilusiku
Yang masih terus bertahta
Karena tak ada lawan bicara
Oleh : Zulham Syahputra
Anak sekarang terlepas sendiri di tengah kerumunan
Orang-orang yang mengagunggkan tunggangan.
Bersolek pada kesepian
Oleh : Zulham Syahputra
Entah apa yang terjadi sekarang
Raungan anjing begitu mencekam
Seakan-akan ingin membunuh
Terungkap semua kini
Itu hanya ilusiku
Yang masih terus bertahta
Karena tak ada lawan bicara
Ruang Rindu
Oleh : Zulham Syahputra
Lantunan kidung cinta mengalun sedih
Terlintas saat dulu kau sudahi aku
Bagai langit runtuh hancurkan jiwaku
Terhimpit kalutnya kepedihan bathinku
Tapi mengapa luka itu kini berubah
Menjadi sebuah kerinduan
Tak tahu apa sebab
Lintasan wajahmu bak seperti
Bumi yang mengelilingi matahari setiap waktu
Oleh : Zulham Syahputra
Lantunan kidung cinta mengalun sedih
Terlintas saat dulu kau sudahi aku
Bagai langit runtuh hancurkan jiwaku
Terhimpit kalutnya kepedihan bathinku
Tapi mengapa luka itu kini berubah
Menjadi sebuah kerinduan
Tak tahu apa sebab
Lintasan wajahmu bak seperti
Bumi yang mengelilingi matahari setiap waktu
Apa Itu Cinta
Oleh : Zulham Syahputra
Apa itu cinta
Tak ada yang tahu pasti jawabannya
Bahkan dalam kamus sekalipun
Dimana asal mulanya
Dari mana datangnya
Dan bagaimana dia bisa dirasakan
Yang pasti... cinta itu adalah sebuah teka-teki perasaan
Diari Kecilku
Oleh : Zulham Syahputra
Ingin kubaca diari kecilku
Lalu ku biaskan melalui bahasa tubuh
Ku semaikan di taman hati
Ku sirami yang menjadi baik
Dan ku basmi yang menjadi buruk
Agar semua indah
Oleh : Zulham Syahputra
Apa itu cinta
Tak ada yang tahu pasti jawabannya
Bahkan dalam kamus sekalipun
Dimana asal mulanya
Dari mana datangnya
Dan bagaimana dia bisa dirasakan
Yang pasti... cinta itu adalah sebuah teka-teki perasaan
Diari Kecilku
Oleh : Zulham Syahputra
Ingin kubaca diari kecilku
Lalu ku biaskan melalui bahasa tubuh
Ku semaikan di taman hati
Ku sirami yang menjadi baik
Dan ku basmi yang menjadi buruk
Agar semua indah
Di setiap jejak langkah jalan hidupku
Selayang Pandang Mengenai
TNI dan Sejarahnnya
Tentara Nasional Indonesia (atau
biasa disingkat TNI) adalah
nama sebuah angkatan perang dari negara Indonesia.
Pada awal dibentuknya ia bernama Tentara
Keamanan Rakyat (TKR) kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan
kemudian diubah lagi namanya menjadi seperti sekarang ini.
Tentara
Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI
Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
TNI dipimpin oleh seorang Panglima
TNI, sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh
seorang Kepala Staf Angkatan. Dalam sejarahnya, TNI pernah digabungkan dengan POLRI.
Gabungan ini disebut ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
yang menggunakan slogan "Catur Dharma Eka Karma"
disingkat "CADEK". Sesuai Ketetapan MPR nomor
VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta
Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran POLRI maka pada
tanggal 30 September 2004 telah
disahkan RUU TNI oleh DPR RI yang selanjutnya ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada
tanggal 19 Oktober 2004.
Seiring
berjalannya era reformasi di Indonesia, TNI mengalami proses reformasi internal
yang signifikan. Di antaranya adalah perubahan doktrin "Catur"
menjadi "Tri" setelah terpisahnya POLRI dari ABRI.
Berdasarkan Surat KeputusanPanglima
TNI nomor Kep/21/I/2007, pada tanggal 12
Januari 2007,
doktrin TNI ditetapkan menjadi "Tri Dharma Eka Karma",
disingkat "TRIDEK".[2]
Tahun
2012, jumlah personel TNI adalah sebanyak 476.000 personel.
Negara
Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat yang
dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22
Agustus 1945 dan
diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23
Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu
organisasi kemiliteran yang resmi.
BKR
baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang KNIP dan KNI Daerah dan
tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan
perang. BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan.
BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan
kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.
Akhirnya,
melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5
Oktober 1945 (hingga
saat ini diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Pada tanggal 7 Januari 1946,
Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24
Januari 1946,
diubah lagi menjadi Tentara
Republik Indonesia.
Karena
saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping
Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947,
Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik
Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.
Jati
diri TNI
Sesuai
UU TNI pasal 2, jati diri Tentara Nasional Indonesia adalah:
1.
Tentara Rakyat adalah tentara yang anggotanya
berasal dari warga negara Indonesia
2.
Tentara Pejuang adalah tentara yang berjuang
menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya
3.
Tentara Nasional adalah tentara kebangsaan
Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah,
suku, ras, dan golongan agama
4.
Tentara Profesional adalah tentara yang
terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis,
tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang
menganut prinsipdemokrasi, supremasi sipil, hak
asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum
internasional yang telah diratifikasi
Tugas
TNI
Sesuai
UU TNI Pasal 7 ayat (1), Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45,
serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman
dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. (2) Tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:
1.
operasi militer untuk perang
2.
operasi militer selain perang, yaitu untuk:
4.
mengamankan wilayah perbatasan
5.
mengamankan obyek vital nasional yang bersifat
strategis
7.
mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta
keluarganya
8.
memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan
pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta
9.
membantu tugas pemerintahan di daerah
10. membantu Kepolisian Negara
Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban
masyarakat yang diatur dalam undang-undang
11. membantu
mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing
yang sedang berada di Indonesia
12. membantu
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan
kemanusiaan
14. membantu
pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan, dan penyelundupan.
Kemudian
ayat (3) berbunyi Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
Kekuatan
Bersenjata Indonesia
Berikut
adalah data mengenai kekuatan angkatan bersenjata Indonesia tahun 2009:
Jumlah prajurit:438.410 personel
|
||
Jumlah prajurit: 328.517
|
Jumlah prajurit: 74.963
|
Jumlah prajurit: 34.930
|
Kekuatan Terpusat
·
Dua divisi satuan tempur
·
18 batalion infrantri
·
16 batalion lain
·
4 grup tempur dan 1 grup pendidikan
Kekuatan Kewilayahan
·
Batalion: 96
Kekuatan Badan Pelaksana Pusat
·
Resimen Zeni Konstruksi: 1
·
Skuadron Penerbang TNI AD: 2
·
Lima batalion lain
|
Sistem Senjata Armada Terpadu
·
Kapal Angkatan Laut: 71
·
Brigade Marinir: 1
·
Komando Latih Marinir: 1
Kekuatan Kewilayahan
·
Armada Barat
·
Armada Timur
·
Pangkalan Utama Angkatan Laut:
·
Kelas A: 11
·
Kelas B: 24
·
Kelas C: 19
·
Kelas khusus: 3
|
Skuadron Udara
·
Skuadron tempur: 7
·
Skuadron angkut: 5
·
Skuadron intai: 1
·
Skuadron latih: 2
Pangkalan Udara
·
Pangkalan udara: 41
·
Detasemen: 8
·
Pos angkatan udara: 80
Pasukan Khas
·
3 wing
|
Tanda Kepangkatan Tentara Nasional Indonesia
|
Tanda kepangkatan TNI adalah tanda kepangkatan yang ada di
jajaran TNI Angkatan Darat, TNI
Angkatan Laut,
dan TNI Angkatan Udara mulai dari tingkat yang tertinggi (Perwira), Bintara, hingga yang terendah (Tamtama).
Sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun1973, tanda kepangkatan
untuk ketiga angkatan (TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL) beserta Polri disetarakan menjadi seperti di bawah
ini.
Lambang Pangkat
|
|||
Pangkat Kehormatan
|
|||
Perwira Tinggi
|
|||
Perwira Menengah
|
|||
Perwira Pertama
|
|||
Bintara Tinggi
|
|||
Bintara
|
|||
Tamtama Kepala
|
|||
Tamtama
|
|||
Catatan:
·
Warna
dasar pangkat Tamtama adalah merah (TNI-AD & AU),
biru (TNI-AL termasuk Korps
Marinir) dan warna dasar pangkat
Bintara adalah kuning.
·
Untuk Korps
Marinir nama pangkat
mengikuti nama pangkat TNI Angkatan Darat, tetapi tanda pangkat tetap mengikuti tanda
pangkat TNI Angkatan Laut.
·
Berdasarkan
Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor 92/II/85 yang berlaku sejak 1
April 1985, terjadi perubahan:
·
Tamtama
dibagi dalam 2 anak golongan, yaitu Tamtama Kepala dan Tamtama
1.
Tanda
pangkat Calon Perwira sebagai salah satu pangkat di atas Pembantu Letnan Satu
disebutkan pada PP 24/1973 namun saat ini telah ditiadakan.
2.
Tanda
pangkat Kopral Kepala dan Prajurit Kepala merupakan penambahan baru pada tahun
1990 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1990 yang juga menghapuskan pangkat Calon
Perwira dan berlaku sampai sekarang.
3.
Pada
saat Polri bergabung dengan TNI, sebutan pangkat Tamtama setara Prajurit untuk
Polri adalah Bhayangkara Dua, Bhayangkara Satu, dan Bhayangkara Kepala.
Diunggah Oleh: Halim M. Siregar
Sumber: Internet
DAFTAR HARI-HARI PENTING/BERSEJARAH BULAN
SEPTEMBER-DESEMBER
4 September: Hari Pelanggan Nasional
9 September: Hari Olahraga Nasional
Oktober
November
29 November : Hari Korpri
Desember
Oleh : Halim M. Siregar
Dari: berbagai sumber
Petani Memiliki Andil Besar Untuk
Memajukan Negeri Ini
Oleh: Halim M. Siregar
24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional. Di pedesaan, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor
pertanian. Begitu
pula dengan siswa-siswi di sekolah kita ini. Kebanyakan dari kalian tentunya
merupakan putra/putri dari para petani. Baik petani yang mengerjakan
sawah-sawah pribadi maupun bekerja di lahan orang lain dengan imbalan berupa
upah (gaji).
Sekadar informasi, dewasa
ini Amerika Serikat memiliki petani sebesar 0,6 persen dari jumlah angkatan
kerjanya, Jerman 2,4 persen, Jepang 4,4 persen, Malaysia 13 persen dan
Indonesia 42,1persen.
Meskipun Indonesia
memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah ruah, mulai dari berbagai
mineral berharga termasuk minyak bumi, gas alam, emas, perak, platina, tembaga,
nikel, belerang, mangaan, timah, besi, bauksit, dan sebagainya, namun adalah
hal yang wajar apabila sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor
pertanian, sebab beras (nasi) merupakan makanan pokok kita sebagai orang
Indonesia.
Orang Indonesia menyantap
nasi yang dilengkapi dengan sayur dan lauk-pauknya. Sedangkan jagung, sagu atau
ubi kayu merupakan makanan pokok di sebagian daerah yang mungkin terlalu kering
untuk ditanami padi.
Kini, seperti
negara-negara maju, Indonesia mulai mengembangkan sektor industri. Ternyata industri membawa dampak
positif dan negatif bagi Indonesia. Salah satu dampak negatif dari industri
adalah tergusurnya lahan pertanian oleh pabrik – pabrik, perumahan, dan sebagainya.
Menurut berita Tempo
interaktif , setiap tahun 100 ribu hektare lahan pertanian hilang. Jika
dibiarkan, kondisi tersebut dapat mengganggu stabilitas ketahanan pangan
nasional.
Memang sebagian orang masih beranggapan kalau industri pertanian merupakan industri yang termasuk kuno. Mereka serting tidak mau tahu atau bahkan tidak menyadari bila industri ini justru merupakan industri yang punya hubungan langsung dengan kebutuhan pokok atau primer bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Jadi ,mau tidak mau dan suka atau tidak suka, kita mutlak harus bisa memenuhi kebutuhan nomor satu ini, selain sandang atau pakaian dan tempat tinggal atau rumah.
Pada jaman dahulu, agar bisa terus hidup manusia menggunakan pisau batu atau alat lain untuk memotong tanaman agar bisa dimasak lalu dimakan. Selanjutnya, setelah pola pikir mulai berkembang, mereka mulai menanam tanaman dengan cara yang masih sangat sederhana sekali.
Demikian pula bila ingin memakan daging hewan. Pertama kali yang dilakukan untuk mendapatkan daging adalah dengan cara berburu. Namun selanjutnya, mereka juga bisa berternak binatang peliharaan. Inilah yang dinamakan dengan teknologi pertanian (dan peternakan) yang terus berkembang.
Setelah peradaban makin maju, teknologi pertanian juga terus bergerak ke depan. Dan selanjutnya, di jaman modern ini telah berubah menjadi suatu industri yang disebut dengan industri pertanian. Pelaku utama dari industri ini tentu saja para petani atau orang yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan dunia pertanian.
Industri pertanian punya masa depan yang bagus bila dijadikan sebagai landasan pembangunan di Indonesia. Karena negeri ini punya modal utama yang bisa dikembangkan, yaitu kekayaan alam yang bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi pada sektor pertanian. Demikian pula dengan sumber daya manusia yang tingkat pendidikannya cukup memadai untuk menjawab segala tantangan yang ada.
Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar juga bisa menjadi pasar yang bisa menyerap semua hasil produksi dari industri pertanian selain pasar internasional yang prospeknya juga tidak kalah besar.
Banyak pihak yang memberi penilaian bahwa selain terdapat potensi atau prospek yang besar pada industri pertanian di negara kita, namun kendala yang harus dihadapi juga tidak sedikit. Karena meski banyak sumber daya manusia yang melimpah, namun untuk tenaga ahli yang benar-benar menguasai bidang pertanian masih sangat minim dan terbatas jumlahnya.
Selain itu, selama ini perkembangan industri pertanian Indonesia sejak dulu sampai kini belum mengalami kemajuan yang memuaskan. Karena arah pengembangannya tidak begitu jelas. Akibatnya, secara tidak sadar kita justru menjadi obyek atau konsumen industri dari negara lain, bukan sebagai produsen atau subyek
Memang sebagian orang masih beranggapan kalau industri pertanian merupakan industri yang termasuk kuno. Mereka serting tidak mau tahu atau bahkan tidak menyadari bila industri ini justru merupakan industri yang punya hubungan langsung dengan kebutuhan pokok atau primer bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Jadi ,mau tidak mau dan suka atau tidak suka, kita mutlak harus bisa memenuhi kebutuhan nomor satu ini, selain sandang atau pakaian dan tempat tinggal atau rumah.
Pada jaman dahulu, agar bisa terus hidup manusia menggunakan pisau batu atau alat lain untuk memotong tanaman agar bisa dimasak lalu dimakan. Selanjutnya, setelah pola pikir mulai berkembang, mereka mulai menanam tanaman dengan cara yang masih sangat sederhana sekali.
Demikian pula bila ingin memakan daging hewan. Pertama kali yang dilakukan untuk mendapatkan daging adalah dengan cara berburu. Namun selanjutnya, mereka juga bisa berternak binatang peliharaan. Inilah yang dinamakan dengan teknologi pertanian (dan peternakan) yang terus berkembang.
Setelah peradaban makin maju, teknologi pertanian juga terus bergerak ke depan. Dan selanjutnya, di jaman modern ini telah berubah menjadi suatu industri yang disebut dengan industri pertanian. Pelaku utama dari industri ini tentu saja para petani atau orang yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan dunia pertanian.
Industri pertanian punya masa depan yang bagus bila dijadikan sebagai landasan pembangunan di Indonesia. Karena negeri ini punya modal utama yang bisa dikembangkan, yaitu kekayaan alam yang bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi pada sektor pertanian. Demikian pula dengan sumber daya manusia yang tingkat pendidikannya cukup memadai untuk menjawab segala tantangan yang ada.
Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar juga bisa menjadi pasar yang bisa menyerap semua hasil produksi dari industri pertanian selain pasar internasional yang prospeknya juga tidak kalah besar.
Banyak pihak yang memberi penilaian bahwa selain terdapat potensi atau prospek yang besar pada industri pertanian di negara kita, namun kendala yang harus dihadapi juga tidak sedikit. Karena meski banyak sumber daya manusia yang melimpah, namun untuk tenaga ahli yang benar-benar menguasai bidang pertanian masih sangat minim dan terbatas jumlahnya.
Selain itu, selama ini perkembangan industri pertanian Indonesia sejak dulu sampai kini belum mengalami kemajuan yang memuaskan. Karena arah pengembangannya tidak begitu jelas. Akibatnya, secara tidak sadar kita justru menjadi obyek atau konsumen industri dari negara lain, bukan sebagai produsen atau subyek
utamanya.
Selama ini, masyarakat Indonesia beranggapan bila bekerja di industri pertanian itu adalah pilihan yang tidak baik. Kesannya adalah bila bekerja menjadi petani itu merupakan profesi yang kuno. Seharusnya pandangan tersebut bisa diubah dan dihilangkan, terutama untuk generasi muda. Seharusnya menjadi petani juga adalah suatu kebanggaan. Jadi, sekolah-lah yang rajin! Belajarlah dengan sungguh-sungguh!
Selama ini, masyarakat Indonesia beranggapan bila bekerja di industri pertanian itu adalah pilihan yang tidak baik. Kesannya adalah bila bekerja menjadi petani itu merupakan profesi yang kuno. Seharusnya pandangan tersebut bisa diubah dan dihilangkan, terutama untuk generasi muda. Seharusnya menjadi petani juga adalah suatu kebanggaan. Jadi, sekolah-lah yang rajin! Belajarlah dengan sungguh-sungguh!
Kelak bila saatnya tiba,
lanjutkan pendidikanmu dengan memilih disiplin ilmu yang mendalami teknologi
pertanian modern! Sehingga nanti menjadi petani bukan berarti identik dengan
cangkul, ‘pacul’ dan alat-alat pertanian
kuno lainnya. Yakinkan diri bahwa petani juga bisa memiliki andil yang begitu besar untuk memajukan negeri yang kita cintai
ini.***
Sumber data : internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar