Selamat Datang di Blog Majalah Dinding Cahaya JIWA - Online

Jumat, 11 Oktober 2013

EDISI KE-18 s/d 21

Selamat berjumpa kembali para penggemar majalah dinding Cahaya JIWA. Semoga kita semua tetap dalam keadaan sehat dan baik-baik saja serta dapat melaksanakan segala aktivitas sebagai mana mestinya!
          Kali ini kita telah memasuki edisi ke-21 yang sekaligus bertepatan dengan paruh pertama di bulan Oktober tahun 2013, di mana hari penting / bersejarah yang paling utama dan baru saja kita lalui adalah Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober) dan HUT – TNI (5 Oktober). Namun oleh karena pada bulan Juni lalu kita sudah pernah menampilkan tema Pancasila yang dikaitkan dengan hari lahirnya dasar negara kita itu (1 Juni) maka kali ini Tim Redaktur memilih hal-hal yang berhubungan dengan TNI (Tentara Nasional Indonesia) sebagai tema utama.
          Tetapi, selain itu kami juga menampilkan karya-karya yang bertemakan beberapa profesi atau pekerjaan lainnya. Sebab pada dasarnya, apapun profesi atau pekerjaan yang kita geluti, semua memiliki kontribusi untuk kemajuan negeri yang kita cintai ini. Tentu saja dengan catatan bahwa itu merupakan profesi atau pekerjaan yang halal dan tidak bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
          Okelah, untuk lebih jelasnya, silahkan baca dan lihat sendiri suguhan kami kali ini! Semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta kemajuan kita bersama!!


                                                                                                                                                                                                                                                                                        REDAKSI







           Gubuk  Tua
Oleh: Halim M.Siregar


Sepoi angin senja ini

masih sama seperti kemarin

tetap saja menebarkan aroma dingin

namun gubuk tua hunian kita juga tiada beda

kehangatan tetap membara di dalamnya.




Lelaki  Rumahan
Oleh: Halim M.Siregar


Aku cuma lelaki rumahan

tak punya hobi untuk berlama-lama nongkrong di warung kopi

tidak tergelitik untuk ikut bicara soal politik

juga tiada berminat untuk mengurusi harta pejabat

Aku cuma lelaki rumahan

yang menekuni profesi sebagai pekerja seni

maka siapapun kalian yang terpilih nanti

tolong jangan gusur 'rumah kami'


CINTA  MENDEKATLAH
Oleh : zulham ihanata syah

Ku tulis kata demi kata
Ku bingkai dengan rapi
Ku hias dengan senyuman
Ku balut dengan ketulusan
Menggebu bak ombak di pantai
Gemuruh sang angin menusuk jiwa
Sembari mengikuti alunan nyanyian dedaunan
Indahnya....
Ketika mendekatkan diri pada cinta.












ANAK  ZAMAN

Oleh : Zulham Syahputra


Anak sekarang terlepas sendiri di tengah kerumunan

Orang-orang yang mengagunggkan tunggangan.



Bersolek pada kesepian

Oleh : Zulham Syahputra


Entah apa yang terjadi sekarang

Raungan anjing begitu mencekam

Seakan-akan ingin membunuh

Terungkap semua kini

Itu hanya ilusiku

Yang masih terus bertahta

Karena tak ada lawan bicara







Ruang Rindu

Oleh : Zulham Syahputra

Lantunan kidung cinta mengalun sedih

Terlintas saat dulu kau sudahi aku

Bagai langit runtuh hancurkan jiwaku

Terhimpit kalutnya kepedihan bathinku

Tapi mengapa luka itu kini berubah

Menjadi sebuah kerinduan

Tak tahu apa sebab

Lintasan wajahmu bak seperti

Bumi yang mengelilingi matahari setiap waktu












Apa Itu Cinta

Oleh : Zulham Syahputra


Apa itu cinta

Tak ada yang tahu pasti jawabannya

Bahkan dalam kamus sekalipun

Dimana asal mulanya

Dari mana datangnya

Dan bagaimana dia bisa dirasakan

Yang pasti... cinta itu adalah sebuah teka-teki perasaan


Diari Kecilku

Oleh : Zulham Syahputra


Ingin kubaca diari kecilku

Lalu ku biaskan melalui bahasa tubuh

Ku semaikan di taman hati

Ku sirami yang menjadi baik

Dan ku basmi yang menjadi buruk

Agar semua indah 
Di setiap jejak langkah jalan hidupku


Selayang Pandang Mengenai TNI dan Sejarahnnya

Tentara Nasional Indonesia (atau biasa disingkat TNI) adalah nama sebuah angkatan perang dari negara Indonesia. Pada awal dibentuknya ia bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan kemudian diubah lagi namanya menjadi seperti sekarang ini.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan DaratTNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan. Dalam sejarahnya, TNI pernah digabungkan dengan POLRI. Gabungan ini disebut ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang menggunakan slogan "Catur Dharma Eka Karma" disingkat "CADEK". Sesuai Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran POLRI maka pada tanggal 30 September 2004 telah disahkan RUU TNI oleh DPR RI yang selanjutnya ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 19 Oktober 2004.
Seiring berjalannya era reformasi di Indonesia, TNI mengalami proses reformasi internal yang signifikan. Di antaranya adalah perubahan doktrin "Catur" menjadi "Tri" setelah terpisahnya POLRI dari ABRI. Berdasarkan Surat KeputusanPanglima TNI nomor Kep/21/I/2007, pada tanggal 12 Januari 2007, doktrin TNI ditetapkan menjadi "Tri Dharma Eka Karma", disingkat "TRIDEK".[2]
Tahun 2012, jumlah personel TNI adalah sebanyak 476.000 personel.
Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.
BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang KNIP dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.
Akhirnya, melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 (hingga saat ini diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24 Januari 1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia.
Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.


Jati diri TNI
Sesuai UU TNI pasal 2, jati diri Tentara Nasional Indonesia adalah:
1.     Tentara Rakyat adalah tentara yang anggotanya berasal dari warga negara Indonesia
2.     Tentara Pejuang adalah tentara yang berjuang menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya
3.     Tentara Nasional adalah tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama
4.     Tentara Profesional adalah tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsipdemokrasi, supremasi sipilhak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi

Tugas TNI
Sesuai UU TNI Pasal 7 ayat (1), Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. (2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:
1.     operasi militer untuk perang
2.     operasi militer selain perang, yaitu untuk:
1.   mengatasi gerakan separatis bersenjata
2.   mengatasi pemberontakan bersenjata
3.   mengatasi aksi terorisme
4.   mengamankan wilayah perbatasan
5.   mengamankan obyek vital nasional yang bersifat strategis
6.   melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri
7.   mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya
8.   memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta
9.   membantu tugas pemerintahan di daerah
10.  membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang
11.  membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia
12.  membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan
13.  membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (bahasa Inggrissearch and rescue)
14.  membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.

Kemudian ayat (3) berbunyi Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.

Kekuatan Bersenjata Indonesia
Berikut adalah data mengenai kekuatan angkatan bersenjata Indonesia tahun 2009:
Jumlah prajurit:438.410 personel
Jumlah prajurit: 328.517
Jumlah prajurit: 74.963
Jumlah prajurit: 34.930
Kekuatan Terpusat
·         Dua divisi satuan tempur
·         18 batalion infrantri
·         16 batalion lain
·         Komando Pasukan Khusus:
·         4 grup tempur dan 1 grup pendidikan


Kekuatan Kewilayahan
·         Komando Daerah Militer: 11
·         Komando Resort Militer: 39
·         Komando Distrik Militer: 267
·         Batalion: 96


Kekuatan Badan Pelaksana Pusat
·         Resimen Zeni Konstruksi: 1
·         Skuadron Penerbang TNI AD: 2
·         Lima batalion lain
Sistem Senjata Armada Terpadu
·         Kapal Republik Indonesia: 136
·         Kapal Angkatan Laut: 71
·         Pasukan Marinir: 2
·         Brigade Marinir: 1
·         Komando Latih Marinir: 1


Kekuatan Kewilayahan
·         Armada Barat
·         Armada Timur
·         Pangkalan Utama Angkatan Laut:
·         Kelas A: 11
·         Kelas B: 24
·         Kelas C: 19
·         Kelas khusus: 3
Skuadron Udara
·         Jumlah pesawat tempur: 180 (target 2024)[3]
·         Skuadron tempur: 7
·         Skuadron angkut: 5
·         Skuadron intai: 1
·         Skuadron helikopter: 3
·         Skuadron latih: 2


Pangkalan Udara
·         Pangkalan udara: 41
·         Detasemen: 8
·         Pos angkatan udara: 80


Pasukan Khas
·         3 wing
·         17 satuan radar pertahanan udara




Tanda Kepangkatan Tentara Nasional Indonesia

Tanda kepangkatan TNI adalah tanda kepangkatan yang ada di jajaran TNI Angkatan DaratTNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara mulai dari tingkat yang tertinggi (Perwira), Bintara, hingga yang terendah (Tamtama). Sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun1973, tanda kepangkatan untuk ketiga angkatan (TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL) beserta Polri disetarakan menjadi seperti di bawah ini.  
Lambang Pangkat
Pangkat Kehormatan
Pangkat001.jpg
Perwira Tinggi
Pangkat002.jpg
Pangkat003.jpg
Pangkat004.jpg
Pangkat005.jpg
Perwira Menengah
Iconkolonel.gif
Iconletkol.gif
Mayor.gif
Perwira Pertama
Bintara Tinggi
Bintara
Tamtama Kepala
Tamtama
Catatan:
·         Warna dasar pangkat Tamtama adalah merah (TNI-AD & AU), biru (TNI-AL termasuk Korps Marinir) dan warna dasar pangkat Bintara adalah kuning.
·         Untuk Korps Marinir nama pangkat mengikuti nama pangkat TNI Angkatan Darat, tetapi tanda pangkat tetap mengikuti tanda pangkat TNI Angkatan Laut.
·         Berdasarkan Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor 92/II/85 yang berlaku sejak 1 April 1985, terjadi perubahan:
·         Tamtama dibagi dalam 2 anak golongan, yaitu Tamtama Kepala dan Tamtama
1.      Tanda pangkat Calon Perwira sebagai salah satu pangkat di atas Pembantu Letnan Satu disebutkan pada PP 24/1973 namun saat ini telah ditiadakan.
2.      Tanda pangkat Kopral Kepala dan Prajurit Kepala merupakan penambahan baru pada tahun 1990 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1990 yang juga menghapuskan pangkat Calon Perwira dan berlaku sampai sekarang.
3.      Pada saat Polri bergabung dengan TNI, sebutan pangkat Tamtama setara Prajurit untuk Polri adalah Bhayangkara Dua, Bhayangkara Satu, dan Bhayangkara Kepala.


Diunggah Oleh: Halim M. Siregar
Sumber: Internet

DAFTAR HARI-HARI PENTING/BERSEJARAH BULAN SEPTEMBER-DESEMBER

SEPTEMBER
1 September
Hari Polisi Wanita (Polwan)
4 September: Hari Pelanggan Nasional
9 September: Hari Olahraga Nasional
29 SeptemberHari Sarjana Nasional

Oktober

1 OktoberHari Kesaktian Pancasila
2 OktoberHari Batik Nasional
8 OktoberHari Tata Ruang Nasional
9 OktoberHari Surat Menyurat Internasional
24 OktoberHari Dokter Nasional
27 OktoberHari Listrik Nasional
27 OktoberHari Blogger Nasional
30 OktoberHari Keuangan  + HUT Mading Caywa SMPN-2 Pegajahan

November
12 NovemberHari Kesehatan Nasional
29  November : Hari Korpri

Desember
1 DesemberHari AIDS Sedunia
3 DesemberHari Penyandang Cacat
                                                                         Oleh : Halim M. Siregar
                                                                         Dari: berbagai sumber


Petani  Memiliki Andil Besar Untuk Memajukan Negeri Ini
Oleh: Halim M. Siregar

24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional. Di pedesaan, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Begitu pula dengan siswa-siswi di sekolah kita ini. Kebanyakan dari kalian tentunya merupakan putra/putri dari para petani. Baik petani yang mengerjakan sawah-sawah pribadi maupun bekerja di lahan orang lain dengan imbalan berupa upah (gaji).

Sekadar informasi, dewasa ini Amerika Serikat memiliki petani sebesar 0,6 persen dari jumlah angkatan kerjanya, Jerman 2,4 persen, Jepang 4,4 persen, Malaysia 13 persen dan Indonesia 42,1persen.

Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah ruah, mulai dari berbagai mineral berharga termasuk minyak bumi, gas alam, emas, perak, platina, tembaga, nikel, belerang, mangaan, timah, besi, bauksit, dan sebagainya, namun adalah hal yang wajar apabila sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian, sebab beras (nasi) merupakan makanan pokok kita sebagai orang Indonesia.

Orang Indonesia menyantap nasi yang dilengkapi dengan sayur dan lauk-pauknya. Sedangkan jagung, sagu atau ubi kayu merupakan makanan pokok di sebagian daerah yang mungkin terlalu kering untuk ditanami padi.


Kini, seperti negara-negara maju, Indonesia mulai mengembangkan sektor  industri. Ternyata industri membawa dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Salah satu dampak negatif dari industri adalah tergusurnya lahan pertanian oleh pabrik – pabrik, perumahan, dan sebagainya.
Menurut berita Tempo interaktif , setiap tahun 100 ribu hektare lahan pertanian hilang. Jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.

Memang sebagian orang masih beranggapan kalau  industri pertanian merupakan industri yang termasuk kuno. Mereka serting tidak mau tahu atau bahkan tidak menyadari bila industri ini justru merupakan industri yang punya hubungan langsung dengan kebutuhan pokok atau primer bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Jadi ,mau tidak mau dan suka atau tidak suka, kita mutlak harus bisa memenuhi kebutuhan nomor satu ini, selain sandang atau pakaian dan tempat tinggal atau rumah.

Pada jaman dahulu, agar bisa terus hidup manusia menggunakan pisau batu atau alat lain untuk memotong tanaman agar bisa dimasak lalu dimakan. Selanjutnya, setelah pola pikir mulai berkembang, mereka mulai menanam tanaman dengan cara yang masih sangat sederhana sekali.

Demikian pula bila ingin memakan daging hewan. Pertama kali yang dilakukan untuk mendapatkan daging adalah dengan cara berburu. Namun selanjutnya, mereka juga bisa berternak binatang peliharaan. Inilah yang dinamakan dengan teknologi pertanian (dan peternakan) yang terus berkembang.

Setelah peradaban makin maju, teknologi pertanian juga terus bergerak ke depan. Dan selanjutnya, di jaman modern ini telah berubah menjadi suatu industri yang disebut dengan industri pertanian. Pelaku utama dari industri ini tentu saja para petani atau orang yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan dunia pertanian.

Industri pertanian punya masa depan yang bagus bila dijadikan sebagai landasan pembangunan di Indonesia. Karena negeri ini punya modal utama yang bisa dikembangkan, yaitu kekayaan alam yang bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi pada sektor pertanian. Demikian pula dengan sumber daya manusia yang tingkat pendidikannya cukup memadai untuk menjawab segala tantangan yang ada.

Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar  juga bisa menjadi pasar  yang bisa menyerap semua hasil produksi dari industri pertanian selain pasar internasional yang prospeknya juga tidak kalah besar.

Banyak pihak yang memberi penilaian bahwa selain terdapat potensi atau prospek yang besar pada industri pertanian di negara kita, namun kendala yang harus dihadapi juga tidak sedikit. Karena meski banyak sumber daya manusia yang melimpah, namun untuk tenaga ahli yang benar-benar menguasai bidang pertanian masih sangat minim dan terbatas jumlahnya.

Selain itu, selama ini perkembangan industri pertanian Indonesia sejak dulu sampai kini belum mengalami kemajuan yang memuaskan. Karena arah pengembangannya tidak begitu jelas. Akibatnya, secara tidak sadar kita justru menjadi obyek atau konsumen industri dari negara lain, bukan sebagai produsen atau subyek
utamanya.

Selama ini, masyarakat Indonesia beranggapan bila bekerja di industri pertanian itu adalah pilihan yang tidak baik. Kesannya adalah bila bekerja menjadi petani itu merupakan profesi yang kuno. Seharusnya pandangan  tersebut bisa diubah dan dihilangkan, terutama untuk generasi muda. Seharusnya menjadi petani juga adalah suatu kebanggaan. Jadi, sekolah-lah yang rajin! Belajarlah dengan sungguh-sungguh!
Kelak bila saatnya tiba, lanjutkan pendidikanmu dengan memilih disiplin ilmu yang mendalami teknologi pertanian modern! Sehingga nanti menjadi petani bukan berarti identik dengan cangkul, ‘pacul’ dan alat-alat  pertanian kuno lainnya. Yakinkan diri bahwa petani juga bisa memiliki andil yang begitu besar untuk memajukan negeri yang kita cintai ini.***



                                                                   Sumber data : internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar