Rubrik: Cerpen & Puisi
Redaktur: Maya Sri Patmi,S.Pd.
Karya tulis / lukis yang dipajang / diterbitkan:
1. Cerpen: -
2. Puisi:
oleh: Halim Mansyur Siregar, Suro Adi,
Zulham Syah Putra dan Susiana
ARTI KEHIDUPAN
suatu hari pernah kurenungi
adakah seorang insan yang mengerti apa arti kehidupan ini
pernah pula kucari arti cinta sejati
namun yang kutemui hanyalah mimpi
mimpi kosong yang tak berisi
apakah salah hati ini ingin memiliki sebuah cinta sejati (?)
apakah itu juga sebuah mimpi (?)
jika benar, apalah arti semua ini
banyak sudah hari kujalani tanpa suatu tujuan yang pasti
semua seakan hanyalah ilusi yang tiada memiliki arti
hingga akhirnya satu hal kusadari
ternyata hanya Tuhanlah Yang Maha Mengerti
tentang semua arti kehidupan ini
maka kekosongan hati inipun tak lagi diisi dengan benci
maka kekosongan hati inipun tak lagi diisi dengan benci
sebab tak ada yang lebih murni dari
kesucian cinta Ilahi
Kebersamaan
Oleh: Halim Mansyur Siregar
Pada suka-duka yang kita jalani
juga pahit-manis kehidupan yang kita rasakan
kebersamaan selalu menitipkan keindahan
Elegi Sebuah Senja
Oleh: Halim Mansyur Siregar
Entah mengapa setiapkali senja datang menyapa
dirimu seakan hadir di depan mata
kadang membuatku teringat waktu itu
saat segurat senyum menghias bibirmu
ketika cinta kita berpadu pada sebuah senja biru
dan senja yang datang kali ini rasanya pun begitu
namun senyum dan wajahmu nyaris tak lagi mampu ku lihat
karena mendung yang menggelantung sudah semakin pekat
Tak Mungkin Lagi Menjadi Satu
Oleh: Halim Mansyur Siregar
Padahal siang selalu hadir menggantikan malam
dan mentari selalu tersenyum menyambut pagi
namun air mata kini menjelma teman abadi
mengiringi duka dan lara yang merajam jiwa
sementara senyum dan tawa pergi entah ke mana
setelah begitu jauh jarak rindumu
hingga tak mungkin lagi membuat kita menjadi satu
Mimpi yang Berlalu
Oleh: Halim Mansyur Siregar
Meski mimpi selalu sesaki hati
di antara waktu yang terus berjalan
aku hanya bisa menepi dan menyendiri
tak bergeming dari hari ke hari
seakan kaki ini dipenuhi dengan duri
hingga akhirnya mimpi itupun berlalu meninggalkanku
karena jemu terlalu lama menunggu
Tidak Guna Membahas Kerinduan
Oleh: Halim Mansyur Siregar
Bersama detak jantung yang masih bergema
akan ku nikmati hidup mengalir apa adanya
meski harus mengikuti perjalanan musim yang semakin tak pasti
sebab puisi pun terkadang sudah kehilangan kata-kata
terdiam kaku, sebisu batu-batu
tiada guna lagi membahas kerinduan di tengah kesedihan yang terus merayap
karena hanya ibarat menyusuri jejak-jejak luka
sembari menambah bening demi bening air mata tertumpah dan menetes sia-sia
Ilalang Kepada Angin
Oleh: Halim Mansyur Siregar
Mungkin bila angin hanya sepoi menyapa
ilalang yang akan merunduk sedikit saja
setelah tegurannya berubah menjadi amarah badai
barulah seluruhnya tertunduk lemah dan lunglai
masihkah seperti ilalang kepada angin pula
sikap manusia terhadap Sang Pencipta
sementara ilalang, angin dan kita semua
berada dalam genggaman kekuasaan-Nya
Rubrik: Sains & Teknologi
Redaktur: Roy Darma, S.Pd.
Karya tulis/lukis yang dipajang/diterbitkan:
1. Bagaimana Darah Ketika Kita Sedang....
di'download' oleh: Yulie Ayu Utari, S.Pd.
Ket: Baca/lihat selengkapnya di Mading sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar