Selamat Datang di Blog Majalah Dinding Cahaya JIWA - Online

Senin, 01 April 2013

Puisi sampai dengan edisi ke-12


Di Bawah Hujan

Di bawah hujan
aku basah
badanku menggigil
aduh dinginnya

Di bawah hujan
aku berlari-lari kecil
mencari tempat berteduh
aduh capeknya

Di bawah hujan
ada kilat sambar menyambar
ada gemuruh bersahutan
aku jadi ketakutan

          ~ Muhammad Arifin (KLS VII-5) ~



  Aku Anak Sekolah

Aku ini anak sekolah
suka menolong orang susah
Kalau ada yang susah
ku ajak bergembira

Aku ini anak sekolah
tidak suka berbohong
tidak suka bertengkar
tidak suka membolos

Aku ini anak sekolah
bajuku rapi, bicaraku sopan
Kalau bertemu teman
kusapa ramah, penuh rasa persaudaraan

          ~ Dewan Perkasa (KLS VII-5) ~






G u r u

Guru…
dengan sabar dan bersahaja
kau ajari kami menulis dan membaca
kau ajari kami berbakti kepada ayah-ibu dan negeri ini

Guru…
kau abdikan diri demi kami, para generasi muda
kau abdikan diri walau hidupmu harus selalu sederhana
kau abdikan diri meski tanpa tanda jasa
kau abdikan diri hingga maut menutup usia

Terimakasih guruku
karenamu ku tahu betapa pentingnya menuntut ilmu
doakan semoga kelak aku mampu memenuhi harapanmu

          ~ Risma (KLS VII-5) ~









Guruku

Guruku…
begitu mulia hatimu
tanpa lelah kau mendidik dan membimbingku
mengajariku menulis, membaca, berhitung dan beragam ilmu
yang berguna untuk mengarungi hidup yang penuh liku

Guruku…
lewat bait-bait puisiku
akan selalu ku kenang jasa-jasamu
akan selalu ku ungkapkan kebanggaanku terhadap sosokmu
akan selalu ku harapkan doa-doa meluncur dari bibirmu
agar aku dapat menggapai cita-citaku

          ~ Lili Ristiana (KLS VII-5) ~


  Di  Kala  Gelap
 Tengah  Melanda

Kala itu gelap tengah melanda
dan kesunyian begitu mencekam
namun sekonyong-konyong terdengar
suara binatang–binatang kecil
saling bersahutan dari kejauhan
menembus cakrawala kesenyapan
mengoyak kesepian

       ~ Ayuk I. Utami (KLS VIII-1) ~


   Ketika  Sang  Surya
     Kembali Menyapa

Ketika sang surya kembali menyapa
perlahan-lahan cakrawala kegelapan itu sirna
sinar terang datang menggantikannya

Ketika sang surya kembali menyapa
kesibukan manusia mulai memenuhi alam semesta
hingga tiada sedikitpun kesunyian yang tersisa

      ~ Ayuk I. Utami (KLS VIII-1) ~


           
            Indahnya Pantai Negeriku


         Nyiur yang selalu melambai

         gemuruh ombak yang berkejaran ke tepian pantai

         siang yang benderang

         senja nan penuh pesona

         malam yang penuh gemintang

         pagi yang begitu syahdu

         amboi…, betapa indahnya pantai negeriku

         
                          ~ Risna Sari (KLS VII-5) ~


Bergaul dan Berteman


Di rumah aku punya teman
Di sekolah akupun punya teman
Aku adalah anak yang suka berteman
Temanku ada di mana-mana

Aku suka bergaul dengan anak-anak yang baik
karena jika aku bergaul dengan mereka
maka akupun akan ikut menjadi baik

Aku tidak suka bergaul dengan anak-anak yang jahat
karena jika aku bergaul dengan mereka
takutnya nanti aku bisa ikut menjadi jahat juga

~ Dian Ananda (KLs VII-5) ~


 Aku Cinta Guruku

Oh guruku…, kaulah pendidik bangsa yang tak kenal lelah
Mendidik dengan penuh semangat
Karenamulah putra-putri bangsa menjadi pintar
Aku cinta kepadamu, wahai guruku

~ Rizki Sujiwo (KLs VII-5) ~



Bidadari Impian                                              
                                                                                    
Bidadari…                                                                                   
adakah itu hanya impian
atau memang kenyataan
apakah itu sebatas halusinasiku semata
atau memang realita

Bidadari…
parasmu begitu menawan
pesonamu begitu menakjubkan
hatimu yang seputih salju
memberiku setetes embun penyejuk kalbu

Bidadari…
ku harap engkau bukan sekadar ilusi
aku ingin berjumpa kembali
denganmu: bidadari pujaan hati

          ~ Rahmat Rianto (KLS VII-5) ~            


                   Keluargaku

Keluargaku selalu rukun dan bahagia
selalu tenteram dan damai
selalu saling menolong dalam segala hal
Keluargaku adalah semangat hidupku
ia bagaikan bunga yang tak pernah layu cerah dan ceria selamanya
        ~ Ratih Purwasih (KLS VII-3)~


                         Ayahku

Siang dan malam kau bekerja tak kenal lelah
Siang dan malam kau bekerja agar aku bisa terus sekolah
Terimakasih ayahku
Suatu saat nanti aku pasti akan membanggakanmu
Karena kaulah orangtuaku yang sangat kucintai hingga akhir hayatku
 ~ Zul Hamdi Nur Hafizh (KLS VII-3) ~
                  

                   


        Sungai

Engkau menjadi tempat beragam habitat
Engkau adalah bagian dari cagar alam
Engkau sangat berguna bagi siapa saja
Oh… sungai, semua membutuhkanmu
              ~ Nurmita (KLS VII-3) ~


Sekolahku

Engkaulah tempat aku belajar
Engkaulah tempat aku menuntut ilmu
Engkaulah tempat yang bersih, nyaman dan indah
Engkaulah tempat yang membuat aku betah berada di situ
Engkaulah sekolahku
     ~ Juli Darma Yanti (KLS VII-3) ~



 Rumahku

Kau melindungiku dari sengatan panas sang matahari
Kau melindungiku dari terpaan dinginnya angin malam
Kau melindungiku dari petir dan hujan
Kau membuat istirahatku menjadi nyaman
        ~ Farhan A. Rkt (KLS VII-3) ~


                    B u k u

Buku…
engkau adalah sumber ilmu
setiap waktu aku membutuhkanmu
karena aku tak bisa menjadi manusia berguna bila tanpamu
         ~ Basuki (KLS VII-3) ~




    Gubuk Tua

Sepoi angin senja ini
masih sama seperti kemarin
tetap saja menebarkan aroma dingin
Namun gubuk tua hunian kita juga tiada beda
kehangatan selalu membara di dalamnya
              ~ Halim M. Siregar ~


               Demi Anak-Anak Didikku

Belum lagi hilang rasanya letih yang kemarin
namun aku harus kembali berpacu dengan waktu
menembus udara dingin
mengantarkan ilmu demi anak-anak didikku
                ~ Halim M. Siregar ~


        

                 Semoga Engkau Mengerti


Di pintu kantin sekolah pertama kali kita bertemu
Tanpa sengaja kita saling bertabrakan ketika itu
Lalu mata kitapun saling beradu pandang
Dan kurasakan ada getaran yang menyentak di hati sanubari
Sejak itu tak sekejap matapun dapat kulupakan bayanganmu dari kelopak mataku
Hati selalu resah gelisah bila sehari saja kita tak bersua
Oh…, inikah yang namanya jatuh cinta ?

Setelah sekian lama kupendam rasa, akhirnya aku tak sanggup juga
Dengan segala kekurangan yang ada kucoba memberanikan diri
Tuk menyapamu, tuk mengenalmu
Tuk mengajakmu bersama dalam cinta

Malam, ketika sepi menemaniku
Hanya bulan dan bintang yang menjadi saksi
Kucoba merangkai kata
Kucoba tuk mencurahkan rasa melalui goresan pena
Kuungkapkan apa yang ada dalam hatiku
Ku harap engkau tahu
Ku harap engkau mengerti
Kalau aku suka kamu
Kalau aku cinta kamu

         ~ Devi Permata Sari (KLs VII-5) ~



Tangis
Oleh : Istiardi

Genang-genang air
kan meleleh lintasi pipi
gambaran pada kaca
pertanda duka

Tarikan bentuk bibir lamban berubah
seiring suara dari sumber pita suara

Tangis…
dengan jeritan
memecah lapisan cakrawala


Noda
Oleh : Istiardi

Tak berat saat ada
Tapi tak layak engkau ada
Risih terasa
jika engkau berada

Noda…
buat aku gelisah
seakan tak sempurna bila kau ada
Tapi siapa tak luput dari noda…?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar